Tangkalaluk Adalah Hewan Piton Raksasa yang Beratnya Capai 180 Kg
Travelista – Korban kebakaran hutan di Kalimantan tak hanya mengorbankan manusia, namun juga hewan-hewan endemik. Ular langka yang disebut sebagai Raja piton pun turut jadi korban.
Asap tebal yang membumbung tinggi memenuhi langit Kalimantan Tengah beberapa hari ini. Kebakaran hutan yang terjadi ditengarai sebagai penyebab munculnya asap pekat yang mengganggu kesehatan tersebut.
Tak hanya warga yang merasakan musibah ini. Namun, makhluk hidup lain yang berhabitat di hutan Kalimantan malah sudah ada yang jadi korban dari kebakaran tersebut. Salah satunya adalah ular piton langka yang disebut sebagai Tangkalaluk oleh warga setempat.
Baca juga : Wisata Mistis Indonesia yang Sebaiknya Jangan Dikunjungi
Dikutip dari beberapa sumber, Senin (16/9), sosok ular langka di pedalaman Hutan Kalimantan ini diabadikan oleh seorang warga bernama Johan Michael Median Pasha, yang selanjutnya diunggah lagi oleh akun instagram Garda Satwa Foundation dan jadi viral di kalangan traveler.
Oleh warga Kalimantan, ular berukuran raksasa ini disebut Tangkalaluk. Sebab, sosoknya yang misterius dan jarang dilihat orang, ular berjenis Piton itu sering disangka sebagai makhluk astral.
Padahal sebenarnya, ular ini bukanlah makhluk siluman atau jadi-jadian, akan tetapi ular sungguhan. Nama spesiesnya Malayophyton reticulatus.
Memang Ular ini bisa tumbuh hingga mencapai ukuran raksasa. Ular yang masuk dalam keluarga Phytonidae bisa tumbuh sampai 10 meter, dengan berat mencapai 180 kilogram.
Dengan ukuran tubuh sebesar itu, wajar kalau ular ini butuh makanan yang banyak. Sang Raja Piton biasa berburu rusa, orang utan, babi hutan hingga hewan besar lain di hutan. Adakala manusia yang pernah jadi korban.
Ular piton ini biasa berburu dengan cara membelit mangsanya sampai kehabisan nafas, baru selanjutnya mangsa itu ditelan bulat-bulat. Sekali makan, sang ular bisa bertahan tidak makan lagi hingga berminggu-minggu lamanya.
Ular piton jenis ini tersebar di Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Hutan Kalimantan pun kebagian untuk meraskan tempat tinggal raja piton tersebut. Tapi itu dulu, sekarang sudah tidak lagi.
Hutan Kalimantan sekarang sudah terbakar, menyisakan asap tebal dan lahan kering kerontang menghitam. Sedih rasanya jika makhluk seperti Tangkalaluk ini harus punah dan sedikit tenang, karena kehilangan sosok yang mengerikan.