Travelista – Tak terbantahkan lagi, kini dunia pendakian menjadi akitivitas favorit yang kerap dilakukan hampir semua lapisan masyarakat, baik tua maupun muda, pria atau wanita semuanya turut meramaikan dunia pendakian. Bahkan, tersiar kabar adanya pendaki wanita yang sedang mengandung juga tak mau kalah dan ikut mendaki gunung.
Hal ini pun berbuah polemik dalam negeri, apakah boleh wanita yang sedang mengandung melakukan aktivitas pendakian? Apakah tidak berdampak pada janin yang dikandungnya?
Seorang dokter muda, Wiwid Santiko angkat bicara untuk menyelesaikan polemik ini. Wiwid menjelaskan bahwa mendaki gunung saat sedang hamil sangat tidak dianjurkan. “Sebetulnya tidak baik. Ada beberapa referensi bacaan mengenai bahasan tersebut,” jelas Wiwid, seperti yang dilansir Phinemo.
Akitvitas pendakian memang sebaiknya tidak dilakukan ketika sedang mengandung. Hal ini disebabkan pada ketinggian kadar oksigen akan menipis, sehingga membuat para pendaki merasa cepat kelelahan. Kondisi ini sangat tidak baik bagi ibu hamil, karena janin yang dikandung kemungkinan besar kekurangan oksigen. Akibatnya tentu akan mengganggu proses pertumbuhan janin di dalam kandungan.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya wanita hamil boleh saja mendaki gunung dengan catatan tidak memiliki riwayat penyakit, seperti hipertensi dan preeklampsia (komplikasi kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, dan masalah lainnya).
Namun ada banyak hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Ibu hamil diperbolehkan mendaki asalkan gunung yang dituju memiliki ketinggian tidak lebih dari 8.500 kaki atau setara 2590,8 mdpl. Meski begitu, ibu hamil tidak diperbolehkan berada pada ketinggian ini dalam waktu yang cukup lama. Sebisa mungkin cepatlah turun, apa lagi jika sudah merasakan gejala pusing, terengah-engah, atau sakit kepala. Maka ibu hamil harus segera turun saat itu juga!
Pada dasarnya, aktivitas mendaki ketika hamil hanya akan memperburuk kondisimu. Jika Anda tetap ingin mendaki saat kondisi tengah mengandung, maka ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan.