Travelista – Sudah tidak perlu jauh-jauh lagi nonton MotoGP ke luar negeri. MotoGp merupakan salah satu ajang balap motor paling bergengsi saat ini. Tidak pernah sepi pengunjung, sensasi menonton MotoGP luar biasa dahsyatnya.
Sirkuit Mandalika berada di Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat menyimpan banyak keindahan alam, termasuk di Pantai Putri Nyale. Yang sudah disahkan menjadi sirkuit MotoGP 2021.
Tidak banyak diketahui oleh beberapa orang, ternyata Mandalika sendiri memiliki sejarah mitos misteri yang lumayan bagus untuk di ceritakan.
Penasaran seperti apa kisahnya? yuk simak sobat Travelista!
Mitos Penjajahan Portugis
Pada jaman Penjajahan, pulau Mandalika dijadikan sebagai tempat pengintaian oleh penjajah Portugis. Jejak Portugis kala itu tidak hilang senyap begitu saja, masyarakat setempat percaya bahwa di Pulau Madalika terdapat pintu gerbang keratong Lawang Siluman.
Jika ada pengunjung berkulit puith dan berperawakan mirip dengan bangsa Portugis melewati pintu gerbang itu, dipastikan hilang dan tidak akan di temukan.
Pintu gerbang itu berbentuk pusaran air laut yang berada di selat antara Benteng Portugis dan Pulau Mandalika. Terlepas dari itu semua Pulau Mandalika sangat bersih akan keasrian alamnya.
Pas banget buat kalian sobat Travelista yang akan berlibur kesana!
Mitos Putri Mandalika
Lalu ada lagi kisahnya yaitu Putri Mandalika, dikenal sebagai seorang perempuan yang memiliki paras cantik dan sangat baik hati. Karena sosoknya itu, banyak pemuda serta pangeran yang berniat melamar dia.
Suatu ketika para pangeran dan pemuda yang ingin melamar Putri Mandalika berkumpul di pantai Putri Nyale yang juga dikenal sekarang sebagai pantai Seger (Kuta Lombok).
Ia berdiri di atas batu besar dan menyampaikan beberapa kata. Dalam ucapannya, ia berharap agar tidak ada perpecahan atau peperangan karena memperebutkan dirinya.
Usai mengucapkan hal itu, Putri Mandalika memutuskan untuk terjun ke dalam laut. Semua orang lantas mencarinya, sayang sang Putri tidak ditemukan.
Mereka yang mencarinya justru menemukan cacing berwarna-warni yang diberi nama Nyale. Cacing tersebut dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika yang hilang.
Dari kisah itu, penduduk sekitar akhirnya selalu melaksanakan acara Bau Nyale. Acara tersebut diperingati dengan mencari cacing pada tanggal 20 bulan 10 pada penanggalan suku Sasak atau hari di mana sang Putri hilang di laut.
Hingga saat ini cerita Putri Mandalika kadang sering menghantui beberapa orang yang mendengarnya cukup tragis dan memang niat putri tersebut baik agar tidak ada perpecahan dan peperangan kali itu.