Travelista – Tayangan yang hanya menampilkan kemewahan dan bergelimangnya harta para artis akhir-akhir ini semakin banyak di televisi.

Padahal, masyarakat saat ini sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Tayangan ini sering kali muncul pada hari minggu pagi yang berjudul “Nyonya Boss”, “Nih Kita Kepo” , “Diary  The Onsu”, hingga “Janji Suci Raffi & Nagita”

Tayangan-tayangan tersebut hanya demi kepentingan televisi dan artisnya, masyarakat hanyalah sebagai penonton hingga akhirnya menimbulkan berbagai dampak.

Mengutip perkataan Psikolog Tara de Thouars melihat fenomena ‘pameran kemewahan’, bisa terjadi karena setiap orang terbiasa hidup dengan nilai-nilai yang menyatakan bahwa hidup itu harus sukses.

“Dan kalau orang bisa melihat saya sukses, itu sesuatu yang baik bagi saya, saya merasa baik tentang diri saya sendiri, kan gitu kan,”ujar Tara dalam program D’Rooftalk berjudul ‘Artis Pamer Kekayaan, Bahaya?’ (20/4) yang disiarkan di detikcom.

Berdasarkan penjelasan psikolog tersebut, dampak yang kian terasa oleh masyarakat yang menjadi berusaha untuk pamer walupun sebenarnya mengalami kesulitan ekonomi, hal ini menyebabkan banyaknya orang-orang yang terlilit oleh pinjaman online.

Dampak yang dirasakan dari tayangan pamer kekayaan di televisi bukan hanya bagi masyarakat, melainkan para artis, seperti Nikita Mirzani yang rumahnya didatangi oleh orang-orang yang meminta uang setiap harinya, hingga Nikita Mirzani kesal dan hendak melaporkan orang-orang ini ke polisi.

Cuitan Nikita Mirzani, Source Tribunnews.com

Setelah mencoba memahami permasalahan kasus tersebut, timbul lah pertanyaan, “kemanakah KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) melihat kasus pamer kekayaan tersebut?” Ternyata sejak 2015, KPI telah mengeluarkan “Surat Edaran untuk Seluruh Lembaga Penyiaran Mengenai Larangan menampilkan  pamer harta kekayaan dan barang mewah artis.

Setelah mengamati dan menganalisa tayangan tayangan seperti “Nyonya Boss”, “Nih Kita Kepo”, “Diary  The Onsu”, hingga “Janji Suci Raffi & Nagita”. Program tayangan yang disebutkan tadi pada awalnya memang menyorot rumah, garasi, dan kendaraan pribadi para selebriti.

Namun, di akhir tayangan terdapat bagian yang menyentuh hati para penonton, yaitu para selebriti tersebut turun ke jalan dan berbagi kebahagiaan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Tentunya hal tersebut bisa menjadi contoh bagi para penonton, yaitu kita perlu berbagi kepada sesama, terlebih kepada orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Boleh saja bersenang-senang, namun tidak menyakiti perasaan orang lain dengan memamerkan kekayaan yang kita miliki.

Penulis : M Farhan Adriansyah

- Advertisement -
Previous articleDinda Hauw Yang Siap Begadang Demi Urus Anak Pertamanya, Dikomentari oleh Puput
Next articleOrang Dengan Gangguan mental Beresiko Lebih Tinggi Terkena Virus Corona, Ini Penyebabnya