Travelista – Adanya covid-19 tidak terlepas dari penyebaran hoaks. Penyebaran berita bohong atau hoax melalui media sosial akhir-akhir ini sering digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk membuat gaduh dan kepanikan dikalangan masyarakat. Penyebaran hoaks ini umumnya menggunakan media sosial, seperti facebook, watschap group, twiter dan lain-lain yang mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat.
Penyebaran berita hoax di masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor kebiasaan masyarakat yang selalu ingin cepat berbagi informasi, tergesa-gesa untuk membagikan berita, suka bercerita tentang sebuah informasi yang diterimanya tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap kebenarannya, dari mana datangnya informasi tersebut, atau siapa yang pertama kali membuat berita tersebut.
Beberapa dampak negatif dari tersebarnya hoax di masyarakat yaitu:
1. Hoaks menyebabkan tertutupnya pikiran masyarakat karena dengan mempercayai hoaks COVID-19, masyarakat tersebut tidak akan menerima dan mempercayai informasi yang benar. Mereka akan terus mempercayai hoaks yang beredar di masyarakat jika tidak adanya edukasi mengenai hoaks COVID-19 tersebut.
2. Beredarnya hoaks COVID-19 memicu kepanikan masyarakat. Masyarakat akan membayangkan skenario terburuk dari COVID-19. Kepanikan ini pun hanya akan membawa dampak negatif yaitu menyebabkan remaja stres, stres yang dialami dapat merusak kesehatan mental masyarakat disaat pandemi ini. Stres berlebihan akan membuat imunitas masyarakat menurun sehingga dapat menyebabkan mereka mudah terserang segala penyakit.
3. Masyarakat menjadi tidak dapat melindungi diri mereka dari virus ini dengan benar karena tersebarnya informasi hoaks di media sosial dan juga masyarakat. Dengan tersebarnya hoaks COVID-19 ini dapat menyebabkan masyarakat mengimplementasikan tindakan salah yang justru mengancam kesehatan mereka.
4. Hoaks COVID-19 yang beredar membuat masyarakat justru menyebarkan hoaks tersebut sehingga semakin banyak orang yang mempercayai informasi yang salah. Hal ini akan berujung kepada peningkatan kasus positif COVID-19 karena hoaks menyebabkan masyarakat menjadi tidak bijak dalam menghadapi pandemi ini.
5. Masyarakat menjadi menganggap remeh atau menyepelekan kasus COVID-19. Mereka tidak sadar akan bahaya sesungguhnya yang dapat menyerang mereka.
Hoaks ada karena masyarakat malas untuk mencari lebih lanjut kebenaran dari suatu informasi yang didapatkan. Untuk itu masyarakat diharapkan cerdas dalam bersikap menelaah informasi yang diperolehnya secara objektif, tetapi juga beretika dalam penggunaan media sosial. Penyebarah hoax ini dapat di cegah oleh diri kita sendiri karena jika bukan kita siapa lagi yang akan menghilangkan fenomena hoaks ini.
Penulis: Muhammad Nadhy Alamsyah