Travelista – Ketika merencanakan perjalanan ke luar negeri, salah satu faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah keamanan. Beberapa negara di dunia menghadapi kondisi politik, sosial, atau keamanan yang tidak stabil, yang menjadikan perjalanan ke sana berisiko bagi wisatawan. Meskipun banyak negara yang menawarkan pengalaman luar biasa, ada beberapa negara yang lebih baik dihindari karena situasi yang tidak aman. Berikut adalah daftar negara yang sebaiknya dihindari atau dipertimbangkan dengan sangat hati-hati oleh wisatawan, mengingat ketegangan politik, perang, terorisme, atau tingkat kejahatan yang tinggi.
1. Afganistan
Afganistan telah lama menjadi salah satu negara dengan tingkat ketidakamanan tertinggi di dunia. Sejak jatuhnya pemerintahan Taliban pada tahun 2001, meskipun ada upaya rekonstruksi, negara ini terus dilanda ketegangan politik dan konflik bersenjata antara Taliban dan pasukan pemerintah. Sejak kembalinya Taliban ke kekuasaan pada 2021, situasi keamanan di Afganistan semakin memburuk. Serangan teroris, penyerangan terhadap aparat keamanan, dan ketegangan etnis terus mengancam stabilitas negara.
Selain konflik internal, warga sipil sering kali menjadi sasaran kekerasan, terutama perempuan yang sering menghadapi pembatasan hak-hak dasar mereka. Pemerintah banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, telah mengeluarkan peringatan keras bagi warganya untuk tidak mengunjungi Afganistan karena ancaman keselamatan yang sangat tinggi.
2. Siria
Siria adalah salah satu contoh negara yang terkena dampak parah dari perang saudara yang berlangsung sejak 2011. Meskipun ada beberapa wilayah yang relatif aman, banyak bagian negara ini, terutama di provinsi-provinsi utara dan timur, masih dilanda kekerasan dan konflik bersenjata antara pasukan pemerintah, kelompok pemberontak, serta organisasi teroris seperti ISIS.
Selain itu, serangan udara, penyerangan, dan penggunaan senjata kimia oleh berbagai pihak yang terlibat dalam perang telah mengakibatkan ribuan kematian dan kerusakan infrastruktur yang masif. Banyak negara, termasuk PBB, telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang melarang warganya untuk mengunjungi Syria karena ketidakamanan yang sangat tinggi.
3. Yaman
Yaman juga terperangkap dalam perang saudara yang berdampak besar pada keamanan dan stabilitas negara tersebut. Konflik yang melibatkan kelompok Houthi yang berafiliasi dengan Iran, serta koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, telah menyebabkan kehancuran infrastruktur dan menambah penderitaan bagi rakyat Yaman. Selain itu, serangan udara, pemboman, dan pertempuran di berbagai wilayah membuat Yaman sangat berbahaya untuk dikunjungi.
Selain konflik bersenjata, Yaman juga menghadapi krisis kemanusiaan besar-besaran dengan kekurangan pangan dan layanan kesehatan. Negara-negara seperti AS, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya telah mengeluarkan peringatan perjalanan untuk tidak mengunjungi Yaman karena risiko besar terhadap keselamatan wisatawan.
4. Somalia
Somalia, yang terletak di Tanduk Afrika, memiliki sejarah panjang ketidakstabilan politik dan konflik bersenjata. Negara ini dikuasai oleh berbagai kelompok pemberontak, termasuk kelompok ekstremis Al-Shabaab, yang sering melakukan serangan bom dan kekerasan terhadap warga sipil dan aparat pemerintah. Sebagian besar wilayah Somalia tidak aman bagi wisatawan karena serangan teroris, perampokan, dan kejahatan lainnya.
Selain itu, Somalia juga menghadapi masalah besar dengan bajak laut di wilayah pantai, yang semakin menambah tingkat ketidakamanan di negara ini. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa, telah mengeluarkan larangan perjalanan atau peringatan keras bagi warganya yang berniat mengunjungi Somalia.
5. Sudan Selatan
Sudan Selatan, yang memisahkan diri dari Sudan pada 2011, telah terjebak dalam perang saudara sejak 2013. Meskipun ada upaya perdamaian, konflik etnis dan politik terus berlangsung, dan ketidakamanan di banyak bagian negara masih sangat tinggi. Pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak sering terlibat dalam pertempuran, yang sering mengakibatkan kematian massal, pelanggaran hak asasi manusia, serta kerusakan infrastruktur.
Selain itu, penculikan, perampokan, dan kejahatan lainnya juga cukup umum di beberapa daerah. Karena ketidakstabilan yang parah, negara-negara seperti AS dan Inggris memberikan peringatan perjalanan yang sangat tegas bagi warga negara mereka untuk menghindari Sudan Selatan.
6. Venezuela
Venezuela, meskipun tidak terlibat dalam konflik bersenjata besar-besaran, telah menghadapi krisis ekonomi, politik, dan sosial yang sangat berat dalam beberapa tahun terakhir. Krisis inflasi yang sangat tinggi, kekurangan pangan dan obat-obatan, serta tingkat kejahatan yang luar biasa tinggi menjadikan negara ini tidak aman untuk dikunjungi.
Banyak wilayah di Venezuela, terutama ibu kota Caracas, memiliki tingkat kejahatan yang sangat tinggi, dengan perampokan, penculikan, dan kekerasan sering terjadi. Selain itu, ketegangan politik antara pemerintah Presiden Nicolás Maduro dan oposisi juga telah menyebabkan ketidakpastian dan kerusuhan di beberapa area. Negara-negara seperti AS, Kanada, dan banyak negara Eropa telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang sangat serius ke Venezuela.
7. Libya
Libya, yang terletak di Afrika Utara, juga merupakan negara dengan tingkat ketidakamanan yang sangat tinggi. Sejak jatuhnya pemerintahan Muammar Gaddafi pada 2011, Libya telah dilanda konflik internal yang melibatkan berbagai kelompok bersenjata, milisi, dan pihak-pihak internasional yang terlibat dalam pertempuran. Situasi keamanan di banyak bagian negara ini masih sangat buruk, dengan perang saudara yang berlanjut dan terjadinya serangan terhadap warga sipil.
Selain itu, infrastruktur negara ini hancur lebur, dan krisis kemanusiaan juga menjadi masalah besar. Penculikan, perampokan, dan ancaman terhadap pengunjung internasional sangat tinggi, dan banyak negara telah memberikan peringatan untuk tidak mengunjungi Libya.
8. Irak
Meskipun situasi di Irak telah membaik sejak kekalahan ISIS, negara ini masih menghadapi ketidakamanan yang signifikan, terutama di wilayah-wilayah tertentu seperti Mosul dan kawasan timur laut negara itu. Meskipun pemerintahan telah berusaha untuk memulihkan stabilitas, ancaman serangan teroris, kekerasan sektarian, dan konflik etnis masih terus berlangsung.
Selain itu, ketegangan antara kelompok-kelompok yang mendukung pemerintah dan kelompok yang lebih radikal membuat situasi tetap rawan. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa umumnya memberikan peringatan kepada warganya untuk sangat berhati-hati jika memutuskan untuk bepergian ke Irak.
9. Pakistan
Pakistan memiliki banyak daerah yang dianggap berbahaya bagi wisatawan, terutama yang dekat dengan perbatasan Afghanistan, serta wilayah-wilayah yang dikuasai oleh kelompok teroris atau pemberontak. Teroris sering melakukan serangan bom dan penyerangan terhadap fasilitas pemerintah serta warga sipil.
Selain itu, ketegangan politik yang sering terjadi antara Pakistan dan India, serta kelompok-kelompok yang terkait dengan terorisme internasional, membuat negara ini menjadi tujuan yang tidak aman. Sebagian besar negara Barat mengeluarkan peringatan untuk menghindari perjalanan ke beberapa wilayah di Pakistan.
10. Haiti
Haiti, negara yang terletak di Karibia, sering kali terjebak dalam kekerasan sosial dan politik. Meskipun memiliki keindahan alam dan budaya yang kaya, Haiti menghadapi masalah besar dengan kemiskinan, ketidakstabilan politik, dan tingkat kejahatan yang sangat tinggi. Kejahatan jalanan, perampokan, dan penculikan adalah masalah besar di kota-kota besar seperti Port-au-Prince.
Selain itu, kekurangan infrastruktur dasar dan ancaman bencana alam (seperti gempa bumi dan badai tropis) juga memperburuk situasi di Haiti. Banyak negara memberikan peringatan perjalanan yang sangat kuat untuk menghindari perjalanan ke Haiti karena risiko keselamatan yang sangat tinggi.
Perjalanan ke beberapa negara yang sedang menghadapi konflik, ketidakstabilan politik, atau ancaman terorisme dapat membahayakan keselamatan wisatawan. Sebelum memutuskan untuk mengunjungi negara-negara tersebut, penting untuk selalu memperbarui informasi terbaru mengenai situasi keamanan, mengikuti saran dan peringatan dari pemerintah, serta mempersiapkan diri dengan baik untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Jangan lupa untuk mempertimbangkan asuransi perjalanan yang melindungi Anda dalam situasi darurat.