Travelista – Dubai merupakan negara yang digambarkan sebagai Las Vegas versi Timur Tengah karena dikenal dengan banyaknya kemewahan yang tentunya dapat memanjakan mata para turis dunia. Keindahan tersebut dapat dilihat dari banyaknya gedung pencakar langit, makanan mewah, hotel-hotel berbintang lima dan juga pantai yang luas dan indah. Negara Dubai dikenal dengan Negara yang memiliki gaya hidup gemerlap dan mewah, serta hal-hal lain yang diyakini memegang rekor dunia. Selain itu banyak menyimpan cerita sejarah dan budaya menarik yang selalu mengejutkan.
Penduduk Dubai asli jika dpersentasikan hanya 20 persen saja, sisanya 80 penduduk pendatang dari Negara lain. Populasi pria 70 persen dan wanita 30 persen, mayoritas penduduk lokal bukan penduduk Uni Emirat Arab. Melainkan imigran India, Pakistan, Bangladesh dan China. Pria-pria dari luar ini adalah para pekerja dan pembisnis yang meninggalkan Negara asalnya untuk mencari peluang di dubai. Jadi jangan heran di Dubai lebih menggunakan bahasa Inggris secara global.
Ingin selalu menjadi pusat perhatian umum di antara Negara yang lain, Dubai menghabiskan biaya untuk membangun apapun yang menarik perhatian dunia terutama turis asing, seolah-olah dana pemerintah Dubai tidak akan pernah habis untuk membangun Dubai menjadi sedemikian rupa. Dubai menjadi salah satu Negara cepat berkembang menjadi Negara metropolitan yang sibuk. Dubai juga menjanjikan pekerja di semua negara dengan biaya penghasilan yang tinggi. Penduduk asli sana rata-rata berkehidupan di kelas atas dan hanya beberapa persen saja yang berada di kelas bawah. Banyaknya mobil mewah berada di sana yang menandakan kemakmuran penduduk Dubai.
Tidak salah jika Dubai menjadi tujuan utama bagi para pembisnis dunia untuk menginjakan kakinya dalam berbisnis. Selain itu, turis asing juga banyak mendatangani Dubai sebagai destinasi berlibur dengan keluarganya. Terlebih saat ini pemerintah Dubai bersama negara Israel menyetujui perjanjian terkait perjalanan bebas visa yang secara bersamaan berguna untuk membantu persoalan investasi, sain, teknologi, dan kerjasama kedua Negara tersebut. Menurut data yang diperoleh dari pemerintahan Dubai setidaknya terdapat 8.000 warga Negara Israel melakukan perjalanan ke luar negeri terutama Dubai untuk merayakan momen tahun baru.
Padahal jika dilihat dari biaya perjalanan ke Negara Dubai bisa mengeluarkan biaya sekitar US $ 30.000 atau setara dengan 400 juta. Harga untuk memasuki klub malam di sana adalah sekitar 1.000 shekel atau setara dengan 4,3 juta per-orang. Apabila turis pria juga membeli botol minuman, makan di tempat yang nyaman, lalu mendatangi seorang gadis, di malam tersebut paling tidak total biaya yang dihabiskan sekitar US $ 5.000 setara dengan 70 juta sampai US $ 6.000 setara dengan 80 juta. Untuk menikmati hiburan malam sungguh mengkocek uang sangat banyak.
Sudah bukan menjadi rahasia jika Dubai memiliki hukum mereka sendiri, yaitu aturan khusus yang dirancang dalam tindakan melindungi orang-orang berkuasa disana. Karena itu Dubai juga termasuk ke dalam kota korup rawan tindakan kejahatan dan kekerasan yang mirisnya dilakukan oleh aparat penegak hukum mereka sendiri.
Beberapa warga Israel yang berkunjung ke Dubai di antaranya banyak menyelundupkan barang haram seperti, narkoba, kokain, miras bahkan ganja. Seorang warga Israel yang melakukan kegiatan tersebut dengan santainya berbicara kepada media setempat “kami hanya menyelundupkan obat-obatan tersebut karena ini sekedar obat-obatan ringan, tetapi malah mendapat hukuman pidana dari pemerintah Dubai”. Banyaknya turis asing yang menganggap remeh aturan tersebut karena dinilai peraturan tersebut hanya dikenakan sanksi sebesar 1.000 dirham, dan bagi mereka itu sangat lah kecil.
Warga lokal Dubai menuturkan jika menuturkan banyak turis asal Israel yang pergi ke Dubai tidak memakai masker, tidak menjaga jarak social dan beresiko mendapatkan denda yang sangat tinggi. Mereka menganggap lalai protokol kesehatan pemerintah Dubai dalam mengantisipasi penularan covid19.
Namun, tidak ada yang menyangka jika kini banyak bisnis-bisnis ilegal yang dilakukan oleh pebisnis kotor di Dubai. Hal tersebut banyak terjadi ketika pemerintah Dubai mulai melonggarkan syariat islam yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun lamanya. Sebelumnya pemerintah disana memberlakukan aturan bagi wanita yang tingal di Dubai mengenakan pakaian yang panjang, tertutup dan tidak transparan agar tidak dapat masalah. Di sisi lain hotel sebagai tempat penginapan, di Dubai ada beberapa hotel yang menampung pekerja seks dari berbagai Negara di antaranya, Brazil, Rusia, China, Thailand dan Afrika. Wanita disana berpakaian baju renang bikini, tampaknya seperti model tidak ada yang jelek disana. Jika bisa dibilang wanita yang berada di hotel itu hanya untuk pelanggan kelas atas. Tarif setiap orang wanita di sana sekitar US $ 15.000 atau sekitar 200 juta.
Negara yang dikenal kaya akan teluk minyak tersebut mengumumkan jika pada 7 November untuk mendekriminalisasi bunuh diri dan alkohol. Selain itu pemerintah Dubai melonggarkan aturan bagi pasangan yang belum menikah tinggal dalam satu atap yang sama. Walaupun peraturan tersebut hanya diperuntukkan bagi warga negara asing yang bertempat tinggal di di Dubai. Hal itu tentunya menjadi dampak negatif bagi negara tersebut.
Dubai merupakan Negara yang dikenal liberal dalam Emirat yang industry seksnya terus berkembang, para kelompok anti perdagangan manusia di Negara Dubai mengatakan bahwa pemerintah Dubai sering menutup mata terkait adanya perdagangan wanita atau prostitusi dengan alasan ekonomi yang kurang. Namun, pemerintah Dubai membantah jika pada tahun 2006 lalu pihaknya telah mendeportasi 430 pekerja seks di Dubai.
Siapa sangka sejak dilonggarkan peraturan tersebut kini Dubai dikenal sebagi negara yang melalukan perdagangan wanita terbesar di Dunia. Setiap turis yang berkunjung dapat dengan mudahnya menjajaki wanita pilihan nya di negara tersebut. Menurut penuturan salah sampel acak pria seks negara Israel yang di wawancarai mengaku jika banyak wanita-wanita yang berkeliaran di restoran dan bar, wanita tersebut biasa disebut ladies night.
Ladies night merupakan kode khusus bagi wanita pekerja seks, maka untuk wanita yang berjalan sendiri ketika malam hari atau berdiri sendiri di pinggir jalan, pengusaha di sana mengira wanita itu pekerja seks yang bisa di sewa untuk satu malam. Ia menuturkan jika maraknya pesta seks bersama gadis-gadis keturunan Eropa Timur yang menjadi pekerja seks di Negara tersebut. Ia juga menambahkan jika layanan tersebut dihargai sekitar 1.000 dirham.
Latar belakang dari kegiatan perdagangan prostitusi tersebut bermula dari modus mengiming-iming bekerja di sebuah hotel mewah dengan gaji yang tinggi. Hal itu didukung oleh Departemen Investigasi Keiminal (CID). CID sendiri telah menetapkan Azam Khan sebagai salah satu dalang dari prostitusi atau perdagangan wanita di Dubai. Ia menipu wanita yang rata-rata usianya sekitar 20-25 tahun untuk dipekerjakan sebagai pemuas hawa nafsu laki-laki hidung belang. Rata-rata para wanita itu berasal dari Negara miskin seperti India, Afrika.
Para agen pekerja sepenuhnya membebankan kepada para pekerja dengan menjanjikan kembali uang mereka setelah enam bulan bekerja. Tapi kenyataannya, jangankan 6 bulan para pekerja meskipun dalam setahun saja bekerja tidak mampu mengumpulkan US $ 2.500 untuk di bawa pulang ke Negara asalnya, karena biaya hidup yang tinggi. Maraknya korupsi, penggelapan dana mengakibatkan semua orang butuh biaya alhasil menjadi pekerja seks. Meski pekerjaan ini melarang hukum dan norma yang berlaku.
Azam Khan sendiri merupakan sosok yang memiliki beberapa hotel di Dubai, diantaranya Hotel Fortune Grand, Fortune Pearl Hotel, City Tower Hotel dan Hotel Fortune Royal. Pemerintah Dubai sendiri baru saja melakukan tindakan tegas kepada Azam Khan dengan cara mengusir Azam dari negaranya setelah mengetahui kegiatan ilegal dibalik bisnis hotel nya. Tidak tanggung-tanggung pesta seks rutin diadakan seminggu hampir tiga kali.
Data pendukung lainnya diungkap oleh salah satu turis asal negara Inggris yaitu Angus Thomas yang saat itu berkunjung ke negara Dubai. Ia menyadari bahwa ada hal yang janggal ketika salah satu pekerja seks berusia sekitar 25 tahun menawarkan hubungan seks. Thomas sendiri melihat bahwa penampilan wanita yang biasa disapa “Amy” itu sangat kacau. Thomas pun mengajak Amy berbicara. Amy pun mengaku kepada Thomas bahwa ia menjadi salah satu korban penipuan. Pada awalnya Amy diajak bekerja sebagai perwakilan penjualan sebuah produk, namun ketika meninggalkan negara aslinya yaitu Nigeria dan tiba di Dubai ia justru dimasukan kedalam anggota jaringan prostitusi.
Wanita asal Nigeria dan putranya yang saat itu menjadi penahan Amy bersama wanita lainnya di sebuah rumah. Amy mengaku kepda Thomas jika ia ingin terbebas dari pekerjaan ini, Amy diwajibkan untuk membayar 10.000 pound. Selain itu, ia menambahkan jika wanita tersebut bersama putranya seringkali menghukum Amy dengan melakukan penyiksaan jika tidak menghasilkan uang dengan cara meletakkan bubuk cabai didalam Vagina nya.
Berikut beberapa foto keadaan Dubai yang cukup menarik perhatian :
Para pekerja imigran yang memiliki tempat tinggal tak layak
Para pekerja imigran yang menerima upah tak sebanding dengan kerjanya
Pekerja seks di Dubai menyebar luas
Club Malam Dubai
Orang kaya di Dubai apapun bisa dibeli
Peliharaan orang kaya Dubai
Kendaraan Mewah tidak hanya satu