Travelista – Hiburan dari Korea sangat mendunia mulai dari film, serial televisi, hingga musiknya yaitu K-Pop. Bahkan hiburan ini semakin digemari generasi milenial di Indonesia pada masa pandemi ini. Karena banyaknya waktu luang mereka untuk menonton atau mendengar hiburan dari negara Korea tersebut.

Kemudahan mereka mengakses hiburan tersebut yang membuat mereka semakin menikmati hiburan tersebut. Mereka dapat mengakses dari berbagai media mulai dari TV nasional hingga aplikasi berbayar seperti Netflix.

Generasi milenial yang menikmati hiburan dari Korea tersebut mulai mempelajari budaya-budaya yang sajikan melalui pertunjukkan tersebut.

Mereka juga mulai menyukai budaya-budaya dari negeri ginseng tersebut seperti mereka menghafal kebiasaan kebiasaan orang Korea melalui tayangan film dan TV series yang mereka tonton dari TV nasional maupun aplikasi berbayar lainnya.

Ada sebagian dari mereka juga yang menyukai personil K-Pop hingga fanatik. Hal itu semua termasuk kedalam Korean Wave atau gelombang Korea.

Fenomena ini membuat terkikisnya identitas sosial generasi milenial di Indonesia. Karena mereka mulai meninggalkan budaya budaya Indonesia dan mulai mempelajari budaya Korea karena pengaruh dari Korean Wave.

Mereka lebih menyukai mendengarkan musik K-Pop dibandingkan musik musik tanah air dan juga mereka memilih untuk membeli produk produk Korea dibandin produk dalam negeri.

Fenomena ini sesuai dengan teori imperialisme budaya dimana media berperan dalam pembangunan suatu negara. Media membantu memodernisasi suatu negara dengan memperkenalkan budaya asing dan mengorbankan budaya lokal.

Fenonema ini sering dilihat ketika stasiun TV nasional menayangkan drama serial dari Korea, menayangkan acara yang menanmpilkan artis K-Pop sebagai special performance.

Fenomena ini bila terus terjadi maka generasi milenial semakin tidak memiliki identitas sosial sebagai warga neagara Indonesia karena mereka meninggalkan budaya tradisional atau budaya lokal dan menggantikan dengan budaya korea sebagai budaya yang mereka gemari. Hal ini tidak boleh terjadi karena ini berdampak langsung ke negara Indonesia yang memiliki beragam kebudayaan yang indah dan bagus.

Fenomena ini harus dihindari dengan cara melestarikan budaya tradisional dengan membantu mempopulerkan budaya tersebut melalui media sosial yakni membeli produk-produk dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk membantu pedagang atau UMKM yang ada di Indonesia, agar mereka bisa memasarkan dagangannya keluar negeri dan membanggakan produk Indonesia.

Penulis: Ridoy Firdenis

Previous articleEmak-emak Adakan Syukuran dan Nobar Saat Lamaran Lesti dan Rizky Billiar
Next articleOmnibus Law dalam Agenda Setting Media