Travelista – Menikmati penorama alam arjuno dengan pemandangan bunga merupakan tempat destinasi yang paling menarik bagi pencinta alam. Hal ini bisa Anda lihat di Mal Bunga Batu, di Desa Sidomulyo, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

Sebagai informasi, Mal Bunga yang diresmikan oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpuko pada 16 Juni 2021 kini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sidomulyo.

Anda akan disunguhkan pemandangan menakjubkan, hamparan bunga warna-warni dengan berlatarbelakang Gunung Arjuno dan Pegunungan Putri Tidur. Udaranya sejuk sehingga pengunjung bisa betah berlama-lama disini.

Ketua BUMDes Desa Sidomulyo Dwi Lili Indayani mengungkapkan sudah sejak tahun 1980-an, Desa Sidomulyo dan  masyarakatnya memanfaatkan tempatnya sebagai mata pencaharian.

Rata-rata mereka berprofesi sebagau Petani. Hal ini terjadi karena lokasinya tanahnya yang subur, letak geografis desa ini cukup mendukung untuk membudidayakan tanaman hias.

Hingga kini hampir 90 persen masyarakat Desa Sidomulyo menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam tanaman hias dan bunga aneka ragam.

“Hampir 90 persen produksi atau matapencaharian warga Sidomulyo adalah tanaman hias, jadi memang ini sebagai penghasilan utama sebagai penghasil utama di Sidomulyo,” kata Dwi Lili Indayani dikutip dari Okezone.com, Minggu (27/6/2021).

Disepanjang jalan Desa Sidomulyo kalian akan menemukan para penjual bunga. Mulai dari Jalan Raya Desa Sidomulyo yang menghubungkan antara Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto.

“Ini usaha bagaimana memecah keramaian, dengan membuka pasar yang di dalam ini. Di bawah sana itu, setelah di bawah ramai, kita pecah lagi di sini jadi ada tiga titik sudah pemecahannya, termasuk mal bunga ini,” katanya Dwi Lili Indayani.

“Kalau di depan itu di pasar, pasar Krapyak istilahnya, nanti di sana adalagi ada gelora bunga, ada Pasar Bukit Berbunga, depannya Pasar Bukit Berbunga kalau berangkat masuk ke Sidomulyo macet, makanya kita coba buka lagi di sini,” tambahnya.

Hal inilah yang menyebabkan pihak Pemerintah Desa Sidomulyo dan BUMDes memanfaatkan tanah kas desa di bagian belakang dan sekitaran lapangan untuk dijadikan pusat perdagangan aneka tanaman hias, dengan konsep mal bunga. Total ada sekitar 20 – 25 hektare yang dimanfaatkan untuk setidaknya 100 lebih tenant dari para petani yang menjajakan dagangannya

Dari ujung ke sana sampai ke sini itu sekitar 20-25 hektar. Lebih dari 100 stan yang sudah terdaftar dalam mal bunga,” kata dia.

Baginya, mal bunga ini jantung bagi petani bunga dan tanaman hias di sekitar Desa Sidomulyo, para penggemar koleksi tanaman hias akan terus berdatangan di tempat ini. Apalagi saat masa pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat yang tertarik mengoleksi beragam tanaman hias.

“Konsep diberi brand mal memang baru ini saja, setelah pandemi ini fenomena tanaman hias meningkat, akhirnya kita bagaimana cara meramaikan lagi tanaman ekonomi bisa diputar, jadikan kayak membuat konsep bagaimana kayak di mall kita berikan banyak pilihan,” ujarnya.

Ketika Anda terus mengelilingi tempat ini, Anda akan melihat stan–stan milik petani. Disinilah para calon pembeli bisa langsung berinteraksi dengan petaninya langsung.

Petani pun bisa langsung menawarkan bunga – bunga yang ditawarkan kepada para calon pembeli yang datang. Sementara bagi para calon pembeli selain mendapatkan harga tanaman dan bunga sesuai dengan keinginan dan jauh lebih murah, mereka bisa berdiskusi dan mendapat ilmu dari petani langsung.

“Dari petani pastinya senang karena mereka juga bisa berinteraksi dengan pembeli, mereka jadi bisa memperluas, kalau kemarin hanya beberapa distributor dan tergabung hanya distributor saja,” katanya.

“Sekarang adanya banyak pembeli mereka tidak bergantung dengan distributor kalau distributor satu sudah berhenti karena pandemi otomatis petani juga hilang. Kalau ada buyer (pembeli) disini masih ada harapan jadi dua lini pemasukan dari buyer iya, dari distributor tetap,” tutupnya.

Previous articleKalborasi dengan Tokped Dalam Program WIB GoFood Berikan Promo Gledek, Berikut Rinciannya
Next articleLima Makanan Yang Bikin Anda Kenyang Lebih Lama