Travelista – Estimasi pembiayaan Ibu Kota Negara capai 485,2 Triliun atau USD 34,05 Billion. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang menjelaskan dalam acara Youth Talks Jakarta, pada Selasa (20/8). Semua itu mencangkup kebutuhan insfrastruktur:

  1. Fungsi Utama: Istana, Kantor Lembaga Negara (eksekutif, legislatif, yudikatif), Bangunan Strategis TNI/POLRI, Pangkalan Militer
  2. Fungsi Pendukung: Rumah Dinas ASN/POLRI/TNI, Sarana Pendidikan & Kesehatan, Hunian Non-ASN
  3. Fungsi Penunjang: Fasilitas Sarana dan prasarana, RTH
  4. Kebutuhan Pengadaan Lahan

Asumsi jumlah penduduk yang dipindahkan total 1,5 juta penduduk. Terdiri dari semua ASN pada lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, semua anggota POLRI  dan TNI, semua anggota keluarga eksekutif, legislatif, yudikatif, POLRI dan TNI (4 orang keluarga), serta pelaku ekonomi. KPBU dan Swasta diharapkan sebagai sumber utama pembiayaan.

93,5 Trilliun didanai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk biayai insfrastruktur pelayanan dasar, pembangunan istana negara, bangunan strategis TNI/POLRI, rumah dinas ASN/TNI/POLRI, pengadaan lahan, ruang terbuka hijau, dan pangkalan militer.

265,2 Trilliun didanai KPBU untuk biayai gedung eksekutif, legislatif, dan yudikatif, pembangunan infrastruktur utama (selain yang telah tercangkup dalam APBN), sarana pendidikan dan sarana kesehatan, museum, lembaga permasyarakatan dan sarana prasarana penunjang.

127, 3 Trilliun didanai swasta untuk biayai perumahan umum, pembangunan perguruan tinggi, science-technopark, peningkatan bandara, pelabuhan, jalan toll, sarana kesehatan, shopping mall dan MICE.

Semua itu sebagai bentuk untuk mewujudkan Ibu Kota Negara yang dinginkan dengan visi Ibu Kota Negara baru yakni sebagai simbol identitas bangsa, menjadi Ibu Kota Negara yang smart, green beautiful, dan sustainable, menjadi modern dan berstandar internasional serta tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif.

Indonesia memerlukan rancangan Ibu Kota dengan urban design yang dapat mempresentasikan identitas dan persatuan bangsa dalam kerangka nation dan state building; merefleksikan kebhinnekaan Indonesia.

Ibu kota negara dengan konsep forest city. Pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon. Menjadikan kota yang berorientasi pada public transportasi berbasis rel, Non-Motorized Mode (sepeda dan pedestrian) yang terintegrasi.

Pemindahan Ibu Kota Negara juga berkaca pada 5 negara yang pernah melakukan pemindahan, antara lain: Sejong (Korea Selatan), Brasilia (Brazil), Putra Jaya (Malaysia), Canberra (Australia) dan Astana (Kazakhstan).

Previous articleCatat! Lima Langkah Jika Kapal Tenggelam
Next article4 Pulau Terbaik di Kepulauan Seribu Untuk Camping