Travelista – Lapas Perempuan Kelas IIATangerang gelar pelatihan tataran rias untuk warga binaan perempuan (WBP). Hal ini dilakukan untuk membekali keterampilan saat keluar dari lapas.

“Memberikan keterampilan, setelah keluar dari sini. (Saya) berharap bisa bekerja untuk kerjaan keterampilan setelah kembali kemasyarakat. Karena ini biasanya para WBP dari sini mereka kesulitan mendapatkam pekerjaan,” ujar Kalapas Perempuan Kelas IIA Tangerang Esti Wahyuningsih, Selasa (9/2/2021).

“Kalau kita berikan pekerjaan keterampilan salah satunya make up, insya Allah mereka nanti keluar bisa menjadi make up artis yang bisa sukses kedepannya,” sambungnya.

Esti mengatakan perserta yang mengikuti pelatihan tata rias berjumlah 20 orang. Mereka yang mengkuti kegiatan tersebut dilakukan pemilihan.

“Mereka yang mengikuti kegiatan tersebut sebelum nya dipilih melalui keseriusan minat dan bakat nya. Dimana semua alat make up itu kita pinjamkan karena menang mereka tidak bawa,” tambahnya.

Kasie Kegiatan Kerja, Indri Yudhit menambahkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang dengan mendatangkan para mantan Warga Binaan Lapas tersebut yang kini telah keluar dan sukses menjalani aktifitasnya didunia tata rias itu.

Prosss pelatihan tata rias/Fauzan Antara

“Kita dalam kesempatan pelatihan ini mengundang rekan kita Mbak Nanda yang merupakan mantan warga binaan kita yang telah sukses di industri tata rias diluar. Dimana Nanda sendiri merupakan peserta keterampilan seperti ini tahun sebelumnya. Harapannya dengan kehadiran Nanda ini, bisa memberikan motivasi para warga binaan yang menjalani pelatihan ini selepas mereka bebas,” tandasnya.

Kegitan pelatihan keterampilan ini merupakan kelanjutan dari program kerja 2020 yang sempat tertunda untuk meluluskan calon make up artist (MUA) dari kalangan narapidana. Dimana kegiatannya diikuti 20 orang peserta dari peserta pelatihan dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun. Dan kegiatan ini juga telah memenuhi protokolerkesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat dimana Warga binaan lapas yang ikut pelatihan ini telah melalui tes PCR dan antigen secara berkala.

Previous articleKota Judi yang Berubah Menjadi Kota Hantu
Next articleSejarah hingga Mitologi Imlek yang Perlu Kalian Tahu