Travelista – Provinsi yang memiliki Ibukota bernama Banda Aceh ini terletak di sisi paling barat Indonesia dan paling utara pulau Sumatera. Kota serambi mekah ini memiliki banyak sekali potensi wisata alam, budaya, dan sejarahnya yang sangat menarik baik turis lokal maupun asing.
Singkat sejarahnya, provinsi ini dahulu merupakan suatu negara sendiri yang bergabung dengan kesultanan turki ustmani dan hingga saat ini masih terjalin kedekatan hati antara kedua wilayah ini.
Peristiwa dahsyat juga pernah terjadi di provinsi ini, tahun 2004 wilayah ini terkena gelombang pasang (Tsunami) yang sangat dahsyat. Sehingga terdapat lokasi museum tsunami yang kini menjadi salah satu tempat wisata di Aceh yang selalu ramai dikunjungi di akhir pekan
Selain adanya museum tsunami, banyak daerah pesisir provinsi ini menjadi daerah wisata yang tidak kalah menarik.
1. Pulau Rubiah
Terletak di wilayah Sabang, Aceh, sebelah barat laut Pulau Weh. Di Pulau ini Anda bisa melakukan aktivitas diving dan snorkeling. Keinndahan bawah laut pulau ini sangat menakjubkan, dimana terdapat 14 dari 15 biota laut yang saat ini dilindungi di Indonesia.
Keindahan aneka ikan tropis dan indahnya terumbu karang yang berwarna-warni bisa anda nikmati dibawah laut pulau Rubiah ini.
Lokasi ini juga dapat anda jadikan referensi untuk berbulan madu, atau quality time dengan pasangan halal anda. Dijamin, akan menjadi momen tak terlupakan anda berdua.
Sejarah
Pulau Rubiah diberi nama dari batu nisan yang ada di pulau ini, konon dahulu kala untuk menyebarkan ajaran agama islam, para ulama biasanya sering berpindah-pindah lokasi untuk berdakwah. Setelah selesai berdakwah disebuah wilayah, sang ulama selanjutnya akan berpindah ke wilayah lain.
Tengku Ibrahim adalah salah satu ulama Aceh yang berpindah ke daerah bernama pulau weh. Disini tengku ibrahim menghabiskan dakwahnya dalam waktu yang sangat lama meninggalkan istrinya di Aceh.
Karena rasa kangen, sang istri (siti rubiah) memutuskan untuk meyusul sang suami ke pulau weh, bertemulah mereka dan hidup di pulau weh dengan harmonis.
Hingga suatu ketika, terjadi cekcok suami istri sehingga menyebabkan mereka berpisah.
Tengku Ibrahim akhirnya menetap di daerah Iboih, sedangkan istrinya memilih tinggal di sebuah datarann di seberang pantai Iboih. Disanalah kemudian siti rubiah menjalani hidupnya hingga ajal menjemput kemudian dimakankan disana.
Untuk menghormati istri dari ulama aceh tersebut akhirnnya daerah itu dinamai dengan pulau Rubiah.
Fasilitas
Pulau rubiah sudah dikenal luas, dan telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Indonesia, lokasi ini menjadi buruan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengisi waktu liburan.
Namun, kepopuleran tersebut belum bisa diimbangi oleh kelengkapan fasilitas. Pengelola terkesan lamban dalam membangun dan menambah fasilitas yang diperlukan.
Di Pulau Rubiah, hanya ada beberapa warung penjual makanan dan minumann serta sebuah penginapan dengan ukuran sangat kecil sehingga kontras dengan jumlah pengunjung yang datang.
Rute Perjalanan
Untuk dapat ke pulau rubiah, anda dapat memulai dari kota Banda Aceh menuju pelabuhan Ulee Lheue sekitar 40 menit, kemudian melannjutkan perjalaan menuju pelabuhan balohan di pulau weh menggunakan kapal ferry.
Dari Pulau Weh, anda bisa menyewa kendaraan atau angkutan umum menuju pantai iboih yang merupakan dermaga penyebrangan ke pulau rubiah. Dari pantai iboih anda dapat menyewa perahu / boat ke pulau rubiah selama sekitar 20 menit.
2. Pantai Iboih
Pantai ini sendiri tidak kalah menariknya dari pulau Rubiah, sebelum ke pulau Rubiah, anda akan disajikan dengan pantai ini.
Keindahan pantai ini tidak diragukan lagi, jika anda membayangkan surga, di pantai ini bayangan anda akan keluar. Ini membuat wisatawan-wisatawan menetap hingga berminggu-minggu di penginapan sekitar lokasi pantai bahkan lebih lama.
Pantai ini bernama asli teupin layeu, yang dulunya merupakan satu kesatuan dengan pulau sumatera namun terpisah karena letusan gunung berapi.
Letusan itu membuat cekungan sehingga daratan pulau ini terpisah dari pulau sumatera, namun membentuk suatu surga tersembunyi.
Pasir putih, air laut jernih, hingga terumbu karang yang kaya akan biota laut membuat pulau ini sangat menarik, tidak hanya itu, terdapat hutan lindung di tepian membuat nilai tambah wisatawan yang berkunjung ke pantai ini.
Keindahan hutan lindung tersebut, membuat orang-orang menyebutnya “taman firdaus” yang bisa berarti “taman surga”.
Aktivitas
Snorkeling merupakan aktifitas yang sangat lazim, karena terdapat penyewaan alat snorkling yang relatif murah.
Jika anda ingin menjelajahi lebih dalam, disediakan juga peralatan diving, namun peralatan diving sedikit merogoh kocek dan tidak semua orang dapat melakukan diving.
Berfoto-foto di hutan lindung menjadi alternatif ketika anda tidak ingin berbasah-basahan terkena air laut, banyak spot foto yang sangat instagramable. Bisa juga anda berkeliling pantai atau menyeberang ke pulau Rubiah dengan kapal kecil.
Fasilitas
Lokasi wisata ini telah layak untuk berwisata karena fasilitas cukup lengkap. Terdapat penjual makanan, tempat ibadah, kios cinderamata, penginapan, kamar mandi umum, dan ada cottage bernama Iboih Inn yang sangat nyaman ditinggali untuk waktu yang lama.
Untuk bisa dapat ke pantai ini, kamu bisa menyeberang dari pelabuhan balohan, sabang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam menaiki kapal ferry yang disediakan pemerintah. Kemudian menuju pantai iboih denga angkutan umum atau menyewa kendaraan, jarak ke pantai Iboih sekitar 1 jam dari pelabuhan.
3. Pantai Lhoknga
Pantai ini juga tidak kalah keren dengan pantai Iboih, pantai ini tidak jauh dari kota Banda Aceh sekitar 20 KM. Pantai yang menjadi saksi bisu bencana Tsunami ini masih saja memiliki pesona yang sama seperti sebelum terjadinya Tsunami.
Terdapat 2 pantai di daerah Lhoknga, yaitu pantai Lhoknga dan Pantai Lampuuk. Namun, pantai kedua pantai di kecamatan yang sama itu memiliki keindahan yang khas masing-masing.
Jika pantai lampuk memiliki daya tarik banana boat serta hidangan ikan bakarnya, pantai lhoknga identik dengan kegiatan surfing, memancing, dan lapangan golf nya.
Ya, pantai ini memiliki ombak yang tinggi sehingga dapat melakukan surfing. Pantai ini juga sudah terkenal dikalangan wisatawan mancanegara sehingga banyak wisatawan macanegara yang berselancar di pantai ini.
Meski identik sebagai tempat berselancar, liburan disini juga bisa menikmati berbagai macam aktivitas seperti, berenang, bermain pasir, memancing, bermain golf, dsb.
Pantai ini memiliki ombak yang tidak tenang, sehingga harus ekstra hati-hati bermain di pantai ini, untuk anak-anak sebaiknya tidak berenang di area pantai ini sebagai gantinya, pasir di pantai ini sangat luas dan bersih sehingga bisa dibuat bermain anak-anak.
Terdapat pula lapangan golf bertaraf international yang dipakai untuk PON 2020 tidak jauh dari pantai ini. Lokasi lapangan yang langsung menghadap samudera hindia serta pemandangan pegunungan di sekitar menjadi daya tarik lapangan golf disini.
Untuk dapat ke pantai ini, anda dapat dengan mudah mencapainya langsung dengan menggunakan kendaraan pribadi dari kota aceh, atau menggunakan angkutan umum labi-labi trayek Aceh-Lhoknga, perjalanan ditempuh sekitar 35 menit.