Travelista – Di lereng gunung Sumbing, tepatnya di dusun butuh desa Temanggung kaliangkrik kabupaten Magelang. Terdapat keindahan dusun yang sangat luar bisa. Selain keindahannya, di dusun ini kerap digunakan basecamp bagi pendaki yang ingin menuju – puncak Sumbing.
Meski di plosok desa, tempat ini sudah banyak yang mengakui, kalau keindahan dusun ini sangat istimewa. Melihat berkali-kali mungkin belum cukup untuk mengungkapkan rasa kagum pada ciptaan tuhan ini.
Baca juga : Menengok Keindahan Jayapura, Tempat Lahir Wishnutama
Disebut istimewa, karena banyak rumah penduduk yang dibangun berdempetan dari bawah hingga atas yang terletak di lereng gunung. Bangunannya pun sangat kokoh dan banyak yang bertingkat dengan cor beton. Alhasil deretan rumah milik penduduk ini terlihat seperti bangunan hotel bertingkat bila dipandang dari kejauhan.
Tak sedikit pendaki maupun wisatawan yang datang menamakan dusun ini dengan “Namache Bazaar“, di Nepal. Dan kini, dusun Butuh dikenal sebagai Nepal nya Jawa tengah.
Baca juga : Terkuak! Jadi Ini Alasan di Balik Nama Jalan Daan Mogot
Menurut Lilik Setyawan selaku kepala Dusun Butuh, sejak viral sebagai Nepalnya Jawa tengah, mulai banyak wisatawan yang berdatangan. Kalau dulu yang datang hanya para pendaki yang akan menaiki gunung sumbing, kini keadaannya sudah berbeda. Warga dari luar datang untuk foto-foto dengan latar belakang rumah-rumah penduduk.
Dari dusun ini, Anda bisa melihat hamparan pemandangan yang membuat kita decak kagum. Kota Magelang yang terletak jauh di sana, bisa dilihat dari dusun Butuh ini. Ditambah lagi dengan hawa dingin yang terkadang menusuk kulit, membuat mereka yang berkunjung ke sini semakin betah.
Pemandangan semakin istimewa bila dilihat saat matahari muncul atau sunrise. Warna jingga, kuning yang tergradasi dengan birunya langit dan putihnya awan, akan membuat decak kagum siapa saja yang menikmati.
Bagi dusun Butuh, hal itu menjadi anugrah tersendiri sebab, berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar. “Kehadiran warga luar ke dusun ini menjadi berkah tersendiri. Selain selfie, mereka banyak pula yang jajan meski hanya gorengan saja,” ujar Lilik.
Melihat pertumbuhan wisatawan yang cukup pesat, akhirnya membuat perangkat desa berbenah diri. Kini, pendatang bisa menginap di dusun Butuh bila ingin mengejar sunrise.
Menurut Lilik, di atas basecamp, disediakan tempat untuk menggelar tenda yang dinamakan Taman Camping Ceria. Mereka tidak perlu datang membawa tenda, karena di sini sudah disiapkan dengan harga sewa terjangkau.
Taman camping Ceria ini bisa anda temui di dekat pos I atau berjarak 1,5 km dari basecamp. Jika Anda jalan kaki, kalian bisa menempuh dengan waktu 1-2 jam. Bila naik sepeda motor hanya butuh waktu 20 menit atau irit waktu 40 menit,” tambah Lilik.
Saat ini, perangkat desa juga sedang menyiapkan taman yang bisa digunakan untuk kegiatan dan foto yang berlokasi di bawah basecamp.
Untuk mencapai lokasi ini memang butuh nyali dan semangat tinggi. Sebab untuk bisa sampai dusun Butuh, belum ada angkutan khusus. Jadi pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sewa. Jika menggunakan kendaraan roda empat, maka harus parkir tempat pengepul sayuran atau dibawah.
Kendaraan roda empat sulit mencapai dusun ini, dikarenakan posisinya yang berada di kemiringan 45 derajat. Dari tempat parkir, namun jangan takut kelelahan, karena ada ojek yang bisa membawa sampai ke basecamp atau pos 1 yang dikenal sebagai pos Sejati. Di sepanjang perjalanan ini, pendatang bisa juga foto-foto.