Jakarta – Mendagri Tito Karnavian menyoroti daerah yang berada di zona hijau COVID-19 tetapi minim tes PCR. Tito meminta agar jajaran inspektorat internal mendorong daerah tersebut untuk segera memiliki kemampuan tes Corona.
“Ini yang perlu diawasi teman-teman pemeriksa dan juga memberikan pendampingan agar daerah-daerah yang kapasitasnya rendah, testingnya masih rendah, tidak punya PCR, bangga dengan warna hijau karena tidak ada kasus,” kata Mendagri Tito Karnavian, saat membuka Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelanggaraan Pemerintah Daerah Secara Nasional Tahun 2020 yang disiarkan di YouTube Kemendagri RI, Kamis (3/9/2020).
“Setelah kita cek bukan tidak ada kasus, testingnya tidak ada, padahal penyebaran mungkin terjadi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Tito meminta jajaran inspektorat mendorong kemampuan tes bagi daerah yang masih belum memiliki laboratorium untuk tes PCR. Laboratorium tersebut mestinya dimiliki daerah baik berupa laboratorium keliling atau mobile atau laboratorium permanen.
Tito juga menyoroti realokasi anggaran yang dilakukan daerah. Tito menyebut realokasi anggaran yang dilakukan banyak yang masuk ke sektor bansos, kesehatan, sedangkan untuk stimulasi ekonomi masih minim.
Menurutnya daerah jangan mengandalkan pusat saja untuk memberikan stimulasi ekonomi. Padahal menurutnya daerah memiliki kemampuan tersebut tetapi tidak tepat sasaran.
“Tidak hanya mengandalkan pemerintah pusat. Pemerintah pusat Rp 695 T dengan breakdown-breakdown-nya untuk COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Jangan sampai hanya ngandalkan tangan pusat padahal daerah sepertinya memiliki kemampuan, tapi tidak tepat sasarannya,” ujarnya.