Kain Kafan yang dicuri, Source Merdeka.com

Travelista – Pernahkah Anda mengalami ketika order maknaan via ojek atau membeli makanan di restoran terkenal yang ramai untuk dimakan di rumah, rasanya tidak seenak dan senikmat ketika makan di tempat.

Kali ini kami team travelista, mencoba menginvestigasi fenomena-fenomena terkait aneka penglaris yang selama ini menjadi kasak-kusuk sebagaian usaha yang bergerak di bidang kuliner. Perlu diketahui, kami hanya memaparkan yang kami lihat dan pahami tanpa mengesampingkan etika dunia manusia dan dunia gaib.

Baca juga : Khasiat Ludah Pocong untuk Makanan!

Isu tentang penglaris makanan, ludah pocong mungkin sudah jamak menjadi obrolan masyarakat. Penglaris pocong ini masuk ke golongan jenis penglaris menengah ke atas. Jika kita pahamilagi, sebuah ilu ataupun jimat penglaris serta pesugihan rata-rata tidak lepas dari permasalahan ekonomi yang melatarbelakangi. Tidak jarang terjadi penggadaian iman.

“Saya sudah lelah hidup susah, banyak utang, udah bersuahan tapi dangan selalu sepi. Ada nggak sih tempat yang bisa buat dagangan laris?” Pertanyaan itu menjadi awal dari dosa yang menjerumuskan kepada jurang kesesatan jika dilontarkan kepada orang yang salah. Mereka kemudian akan diantarkan ke seorang dukun yang tahu cara mengaktifkan kekuatan gaib dengan tujuan mengumpulkan kekayaan.

Baca juga : Misteri Stasiun Tugu yang Minta Tumbal, Berani Kesana?

Hasil investigasi retrokognisi mengatakan, para pelaku penglaris pocong akan diminta berdiam diri di sebuah kuburan dengan membaca mantra-mantara yang diberikan oleh duku. Untuk mencapat kekuatan maksimal, biasanya si pelaku diminta menggali kuburan untuk mencuri potongan kain kafan orang yang meninggal pada hari-haris tertentu.

Kalau kalian pernah mendengar, wilayah jawa tengah, biasanya warga akan menjaga kuburan baru secara bergantian selama 40 hari, hal ini mengihindari terjadinnya pencurian kain kafan ataupun jenzah untuk tujuan ilmu hitam.

Setelah menjalani ritual mengambil kain kafan berseta tanah kuburan, pelaku akan memberikan kepada si dukun untuk mengaktifkan kekuatan perlaris tersebut. Namun, jangan dibayangkan ritual ini, akan membuat bulu kuduk merinding. Pasalnya, para pocong akan berkumpul dan akan menampakan diri dihadapan pelaku jimat ini.

Pencuri Kain Kafan, Source Merdeka.com

Dukun akan melakukan ritual dengan kain kafan selama 24 jam. Setelahnya, tanah kuburan dan kain kafan siap digunakan. Kemudian yang akan terjadi si pelaku akan membawa dan menaruh ke dekat dagangannya si pocong pun akan mengikutinya dan akan membantu menglariskan makanannya atau dagangnya

Terus, apakah dari segi pocong dia akan senang? justru akan berbalik tidak suka. Namun, mereka tidak bisa melawan. Karena, seperti tukang yang terkunci karena kain kafan yang diambil untuk menekan mereka untuk bekerja.

Pernahkan terpiki atau penasaran dagangan dekat rumah anda pakai jimak atau tidak?bagi Anda yang penasaran, gampang, Anda tinggal berdoa dahulu kemudian Anda akan meraskan hal berbeda dari biasanya yang kalian rasakan saat mengujungi warung atau dagangan tersebut.

Travelista.id

Previous articleMau Tahu Orang yang Pakai Susuk? Coba Sajikan Makanan ini!
Next articleMengenal Lebih Dekat, Nepalnya Jawa Tengah