Travelista – Tempat ini berada di Jawa Tengah dengan ketinggian mencapai 3.371 mdpl menempati urutan kedua gunung tertinggi di Jawa Tengah membuat banyak penjelajah yang ingin merasakan serunya mendaki di gunung ini.
Gunung Sumbing, terkenal dengan treknya yang membuat jiwa petualangmu tertantang, dengkul bertemu dagu akan sering terasa saat medaki gunung ini. Diperlukan pendaki senior untuk mendaki gunung ini demi keselamatan diri.
Selain dari trek-trek nya yang bikin menguji mental, ada hal mistis nan magis yang akan mewarnai pendakian di Gunung Sumbing. Gunung Sumbing masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau klenik, oleh karenanya tidak bisa sembarangan jika ingin mendaki gunung ini.
BACA JUGA : Sejarah dan Mitos Pulau Pari, Kepulauan Seribu
AlKisah Nama Gunung Sumbing
Sejarah yang diceritakan secara turun temurun tentang nama Sumbing adalah dua anak laki-laki kembar yang sering kali berkelahi. Karena si orang tua tidak tahan dengan perkelahian anak-anaknya, orang tua memukul salah satu putranya hingga bibirnya “sumbing” (robek). Dari kejadian itulah nama gunung ini berasal. Bicara soal gunung sumbing, tentu akan berkaitan dengan gunung sindoro. Konon katanya, Sindoro adalah representasi dari saudara kembar si Sumbing.
Ada Peri di Gunung Sumbing
Banyak pendaki dan warga sekitar mengaku pernah melihat makhluk bercahaya di kawasan Gunung Sumbing. Banyak yang berpendapat kalau makhluk bercahaya tersebut adalah peri-peri kecil yang tidak ingin dilihat oleh manusia.
Namun, ada pula yang menganggap makhluk bercahaya itu adalah para jin yang ingin memperdaya para pendaki atau petualang saat dalam pendakian Gunung Sumbing.
Menghisap Kemenyan
Di daerah jawa kuno, jangan kaget jika melihat ada orang tua menghisap rokok berbau tak biasa termasuk ketika kalian melihat orang tua itu berada di pinggir jalur pendakian. Bau yang tidak biasa tersebut berasal dari rokok yang didalamnya sudah dicampur oleh kemenyan.
Wangi kemenyan dipercaya sebagai salah satu yang disukai oleh mereka yang tidak kasat mata. Oleh karena itu, sampai sekarang belum ada keterangann khusus, mengapa orang tua jawa itu duduk berjajar di pinggir trek pendakian sambil menghisap rokok kemenyan tersebut. Oh ya, daerah gunung sumbing merupakan daerah tembakau sehingga banyak orang yang merokok disana.
Orang Berbaju Putih
Sering kali juga pendaki melihat penampakan seperti ada perkumpulan orang-orang yang tengah berdiskusi duduk melingkat dan menggunakan baju putih bersih. Walau tidak pernah mengganggu, banyak pendaki yang mengaku saat setelah melihat orang-orang tersebut, mereka kemudian hilang ketika ingin dilihat kembali.
Penduduk sekitar yang sudah paham akan Gunung Sumbing percaya bahwa mereka adalah beberapa pendiri dan tokoh agama islam di jawa yang sedang berdiskusi akan kelangsungan agama mereka di tanah jawa ini.
Pertapa Duduk Bersila
Kamu juga tidak perlu kaget ketika ada pertapa yang sering kali dilihat mengenakan baju putih atau hitam duduk bersila sambil berkomat kamit melafalkan mantra.
Diketahui Gunung Sumbing adalah salah satu gunung yang kerep dikaitkan dengan gerbang paling dekat untuk menuju alam tak kasat mata. Mereka yang datang kesana konon katanya berusaha untuk berkomunikasi dengan para makhluk tak kasat mata dengan maksud-maksud tertentu.
Pesugihan, Kekayaan dibayar Nyawa
Ini merupakan salah satu hal yang paling sering dibicarakan oleh para petualang dan pendaki gunung sumbing selama perjalaan. Banyak dari mereka diberitahu jika ingin cepat kaya, cukup menyediakan satu sampai dua nyawa untuk para penunggu gunung sumbing, katanya akan mendatangkann kekayaan secara cepat.
Fakta atau mitosnya, tidak perlu dicoba ya travers… Datanglah kesana dengan niat lurus, nikmati segala keindahan alam yang disediakan sepanjang jalur pendakian hingga mencapai puncak gunung sumbing
BACA JUGA : Mau Kaya ? Berikut daftar tempat pesugihan paling terkenal di Indonesia
Tersesat, atau Disesatkan
Pasti kalian sering dengar beberapa berita tentang pendaki hilang digunung, ya gunung sumbing termasuk gunung yang sering kali menyesatkan para pendaki. Konon katanya, mereka yang tidak kasat mata terkadang suka menjahili para pendaki dengan menyesatkan mereka dari jalur pendakian.
Oleh karenanya, untuk menghindari hal itu, pastikan ada pendaki senior yang mengawasi dari depan dan belakang rombongan. Kemudian, tetap fokus dengan teman dan belakang, hafalkan barisan, jangan salip menyalip.
Begitulah travers, jadi dimanapun kamu berada, tetaplah waspada, ikuti norma-norma yang berlaku di daerah tersebut. Sehingga perjalanan kamu aman dan nyaman, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
REKOMENDASI : Pengalaman Aneh dan Mistis di Gunung Sumbing