Indahnya keberagaman
Travelista – Maksudnya? Ya mungkin sepintas lalu kata-kata diatas akan membuat anda bertanya-tanya mengenai judul itu. Salah satu suku atau etnik yang ada di Indonesia adalah melayu. Biasanya orang mengidentikkan melayu itu dengan budaya keislaman. Dan jika ditanya melayu dimana, banyak orang akan menjawab tanah melayu itu ada di sekitaran pulau Sumatera, semenanjung malaka dan di pulau Kalimantan bagian utara dan barat.
Kita lihat di pulau sumatera. Di pulau sumatera ada 10 provinsi untuk saat ini. Sebagian besar provinsi yang ada memang menerima dikatakan basis melayu. Katakanlah di Riau, Kepulauan Riau, Babel, Jambi, Palembang, dan Bengkulu. Provinsi-provinsi tersebut memang cukup antusias mengangkat kebudayaan melayu sebagai identitas provinsinya.
Namun bagaimana dengan yang namanya ranah minangkabau? Saya menilai bahwa budaya minang cukup istimewa . Minang itu bisa dikatakan melayu. Karena identik juga dengan kebudayaan minangkabau. Namun jangan cepat-cepat mengatakan melayu itu sama dengan minang. Kenapa? Karena tidak semua hal yan ada di kebudayaan minangkabau itu bisa dtemukan di kebudayaan melayu yang ada saat ini.
Minang itu adalah melayu tua. Dari kebudayaan minang maka muncullah melayu muda. Dikarenakan orang minang yang suka merantau pada dahulu kala. Basisnya di pulau sumatera bagian tengah. Lalu menyebar ke daerah di sekitarnya bahkan sampai ke semenanjung malaka atau yang kita kenal dengan Malaysia sekarang.
Akibatnya budaya minang membaur juga dalam kehidupan masyarakat di beberapa provinsi lain. Ini akibat dari adanya pembagian daerah seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Riau dan sebagainya. Dengan adanya pembagian wilayah tersebut mengakibatkan budaya minang itu kurang terangkat di daerah yang telah masuk ke provinsi yang identitasnya melayu. Seperti di Kerinci kalau di Jambi, kuantan singingi kalau di riau dan daerah lainnya.
Di daerah itu masyarakatnya memakai system kekerabatan dan system adat yang ada pada budaya minang. Budaya minanglah yang dipakai oleh masyarakatnya dalam kehidupan keseharian. Namun karena sudah masuk ke wilayah provinsi dengan identitas melayu maka budaya minang yang ada tersebut dianggap saja sebagai budaya melayu. Itulah sebabnya banyak budaya melayu yang mirip dengan budaya minang.
Lalu bagaimana caranya membedakan mana budaya minang dan mana budaya melayu? Cukup susah. Mereka mirip tapi berbeda. Yang jelas apa yang ada dalam kebudayaan melayu pasti ada di budaya minang. Tapi apa yang ada dalam kebudayaan minang belum tentu bisa dijumpai pada budaya melayu.
Bisa memberikan contoh yang konkret? Begini…
Lihatlah bahasanya. Kosakata dalam bahasa melayu ada dalam bahasa minang. Bedanya hanya dari bentuk pengucapan. Bahasa melayu identik dengan bunyinya yang pada umunya “A” sedangkan bahasa minang lebih suka memakai akhiran “O”. Dengan kata lain kosakata bahasa minang itu “di-indonesia-kan”.
Lalu busana dan cara berpakaian. Keduanya sama-sama mengenal baju kurung untuk perempuan. Sama-sama memakai aksesoris seperti mahkota di kepala perempuan. Tapi bentuknya berbeda. Sangat berbeda. Kalau di budaya melayu cenderung lebih kecil atau sederhana. Tapi pada budaya minang suntiangnya besar dan lebih megah. Lalu bagaimana dengan yang dipakai perempuan di kepala yang berbentuk tanduk kerbau itu? Itu minang, bukan melayu. Desain dan gayanya juga berbeda. Perhatian pada beberapa bagian seperti pada lengan baju, kerah, aksesoris kepala, motif dan dasar kain yang digunakan.
Selanjutnya pada alat musik dan instrument musiknya. Kalau didengar dengan baik, gaya dan instrumen music minang berbeda dengan music melayu. Perbedaan paling signifikan terletak pada alat musiknya. Jika pada instrumen music tersebut ada unsur bunyi dari talempong dan saluang maka itulah music minang. Pada music melayu alat music tersebut tidak ada.
Kata kunci untuk membedakan antara minang dan melayu adalah: rumah gadang bagonjong, talempong, saluang, randai, motif desain, bahasa, tarian, lagu, masakan, sejarah.
Cukup banyak kekeliruan di masyarakat tentang hal ini. Misalkan saja pada acara-acara di televisi, ketika mengangkat budaya minang, yang terasa adalah melayunya bukan minangnya. Misalkan dalam memutar lagu atau insrtumen musiknya. Hal ini sangat bisa dirasakan oleh orang minang. Jika mendapati hal tersebut pasti mereka akan mengatakan itu bukan minang.
Berikut beberapa kesamaan yang berhasil tim Travelista rangkum :
1. Baju adat pernikahan melayu berwarna hijau dan minang berwarna merah
2. Rumah Gadang, rumah Tradisional Minang
3. Kesenian Randai yang memiliki sejarah kesenian Minang
Pada intinya… budaya minang dan budaya melayu itu mirip. Pada budaya minang kita bisa menemukan budaya melayu. Tapi pada budaya melayu kita belum tentu bisa menemukan budaya minang. Satu badan tapi nyawanya berbeda. Udaranya sama tapi seni bernafasnya berbeda.