Travelista – John Kei kembali menghiasi dunia pemberitaan nasional, setelah kelompoknya ditangkap pihak Kepolisian di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (21/6) Pukul 20:15 WIB. Pria berdarah Ambon ini ditangkap dengan rekan-rekannya atas dugaan kasus penyerangan di Green lake City, Kota Tangerang dan Kosambi, Jakarta Barat.

Penyerangan ini bukanlah kasus pertama yang dilakukan John Kei. Jauh sebelum kasus ini terjadi, John Kei pernah melakukan hal sama. Hal ini menyebabkan dirinya dijebloskan ke jeruji Besi, Nusa Kambangan.

Baca juga: Ulang Tahun ke-493, Berikut Transportasi Massal Jakarta dari Masa ke Masa

Baru beberapa bulan keluar dari penjara menakutkan tersebut, John Kei berpeluang kembali merasakan kengerian penjara terseram di Indonesia ini. Menyinggung nama Nusa Kambangan, siapa yang tahu dengan penjara yang satu ini.

Yaps, penjara yang terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini bisa disebut sebagai penjara kelas berat di Indonesia. Bukan tanpa alasan, sebab Lembaga Permasyarakatan Nusa Kambangan hanya diperuntukan bagi para criminal kelas wahid saja, jadi Ketika seseorang sudah masuk ke dalam sini, maka dapat dipastikan ia terjerat kasus yang sangat besar.

Kesan Nusa Kambangan sebagai lembaga permasyarakatan menyimpan berbagai fakta mengerikan. Lantas, apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.

1. Tempat Berkumpulnya Kriminal Kelas Wahid

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Nusa Kambangan merupakan tempat berkumpulnya kriminal kelas wahid. Sebab, nama-nama besar seperti Amrozi, Imam Samudera, dan Ali Guftron kelompok terosis yang pernah mengebom bali ini di eksekusi mati di tempat ini.

Bukan tanpa alasan Amrozi CS dieksekusi di sini, karena memang Nusa Kambangan dihuni oleh orang-orang dengan kasus criminal kelas berat.

2. Bukit Nirbaya, Tempat Eksekusi Narapidana

Seperti yang dibahas sebelumnya, Amrozi CS di hukum mati di Nusa Kambangan, tepatnya di Bukit Nirbaya. Jika dilihat seklias, Bukit Nirbaya sama seperti bukit-bukit pada umumnya, namun bagi para narapidana, bukit ini merupakan Pelabuhan terakhir bagi mereka.

Yaps, bukit ini merupakan salah satu tempat yang paling sering dipakai sebagai lahan eksekusi mati para napi yang divonis hukuman mati. Adanya Bukit Nirbaya menjadi bukti, betapa mengerikannya Nusa Kambangan.

3. Ratusan Orang Tinggal Menunggu Kematian

Mungkin Anda mengira, hanya nama-nama besar saja yang pernah dieksekusi mati di Nusa Kambangan. Namun perlu Anda ketahui, ada seratusan orang yang tinggal menunggu gilirian dieksekusi mati di tempat ini.

Mereka melanjutkan hidup di sini seolah hanya menghabiskan durasi sampai tanggal eksekusi datang. Bayangkan, mereka yang dijebloskan di sini sudah pasti mengalami masalah mental, karena merasakan ngerinya kematian yang begitu dekat.

4. Kabur Berarti Mempercepat Kematian

Terkenal sebagai tempat mengerikan di Indonesia, tentu para napi yang dijebloskan di sini memiliki kenginan untuk meloloskan diri. Namun perlu Anda ingat, kabur dari Nusa Kambangan sama saja mempercepat kematian.

Yaps, Nusa Kambangan dibangun di pulau paling selatan di Jawa Tengah. Di tempat ini hutan masih terjaga keasriannya. Bahkan banyak petugas berpendapat bahwa hutan-hutan di Nusa Kambangan masih dihuni oleh hewan-hewan buas, seperti macan dan ular-ular berbisa.

Bagi mereka yang memiliki niat untuk melarikan diri, sama saja mereka mempercepat kematian. Bayangkan saja, Ketika kabur, mereka akan dihadapkan dengan macan dan juga ular berbisa. Belum lagi di sungai dan pantai terdapat buaya muara yang menunggu mangsa.

5. Kental dengan Nuansa Mistis

Nusa Kambangan dikenal juga sebagai tempat paling angker di Indonesia. Terdapat kabar yang menyebutkan bahwa hutan di dalam LP ini dapat membuat seseorang yang masuk tidak bisa pulang selamanya.

Tak hanya di hutannya saja, konon di dalam LP-nya sendiri sering terjadi hal-hal seram. Tak mengherankan karena tempat ini sudah ada sejak zaman Belanda.

Itulah beberapa kisah mengerikan yang tersimpan di dalam Nusa Kambangan. Berani coba? Silahkan datang kemari.

Travelista.id

Previous articleUlang Tahun ke-493, Berikut Transportasi Andalan Jakarta dari Masa ke Masa
Next articleCatat! 28 Juni CFD Sudirman-Thamrin Ditiadakan