Perjanjian untuk Jembatan Siluman Dilakukan demi Menjadi Kaya
Travelista – Tuntutan zaman membuat orang untuk berupaya keras agar bisa hidup kaya. Beragam cara pun dilakukan, baik dengan cara yang semestinya dengan bekerja maupun dengan cara sesat, seperti pesugihan.
Pada dasarnya, cara benar atau usaha yang salah memiliki tingkat kesulitan yang sama, namun orang yang memiliki iman tipis akan cenderung memilih cara yang salah. Sebab, dinilai lebih cepat, meski ada resiko yang sangat besar.
Kita telah membahas pesugihan paling terkenal di Nusantara khususnya Pulau Jawa, yaitu Nyi Blorong dari Pantai Selatan. Sosoknya sangat melegenda bahkan sampai diangkat ke cerita layar lebar sebenernya siapakah Nyi Blorong ini? Apakah Nyi Blorong dan Nyi Roro Kidul Sama?
Baca juga : Misteri Pocong Gundul di Kota Pelajar
Nyi Blorong awalnya adalah sosok siluman ular yang bertapa selama ribuan tahun, kemudian oleh Nyi Roro kidul, Nyi Blorong diangkat menjadi salah satu abdi kinasih dan panglima dari ribuan pasukan siluman ular hitam di sepanjang pesisir Pantai Selatan Jawa.
Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Alat Buatan Ridwan Kamil
Boleh dikatakan Nyi Blorong merupakan pengikut setianya. Nyi Blorong sendiri memiliki nama asli Nyi Sawe Kencono tapi sisiknya berwana keemasan serta menyilaukan, dia menadapat gelar Nyi Blorong.
Selain sebagai Panglima para siluman ular, Nyi Blorong juga ditugaskan sebagai sosok”setan” untuk menggoda anak cucu Mataram yang memiliki iman tipis terutama berkaitan dengan harta dan kekayaan.
Di alam awah sadar para pelaku pesugihan Nyi Blorong ini diperlihatkan apa yang akan terjadi pada meraka nantinya. Mereka akan di pejadikan budak para siluman, disiksa, bahkan ada yang dijakikan landas jembatan. Bisa dibayangkan, jembatan panjang dengan tubuh-tubuh manusia yang menjerit kesakitan serta berdahra-darah.
Mereka satu dengan lainnya, sementara dia atas tubuh mereka lalu lalang para siluman para siluman. Itulah gambaran yang diperlihatkan oleh Nyi Blorong sebelum perpanjian dilanjutkan. Seandainya, calon pencari pesugihan memutuskan untuk tidak jadi, Nyi Blorong tidak akan marah, bahkan dia menghormati keputusan yang tepat tesebut.
Namun, tidak sedikit yang tetap nekat dan tetap melanjutkan perjanjian pesugiahan dengan segala resikonya. Kelak mereka akan menjadi budak para siluman dan makhluk-makhluk gaib pantai selatan hingga akhir zaman sebagai kompensasi atas semua harta benda yang mereka dapat selama di dunia.
Hal yang lebih menyeramkan, anak cucuk mereka yang turut meneikmati harta hasil pesugihan kelak akan mengalami naib yang sama. Meraka akan turut menjadi budak setan, layaknya dosa berantai, hanya doa serta kemurahan tuhan yang sanggup memutus dosa bertai tersebut.
Kesimpulan, jangan lakukan hal apupun demi kekayaan. Karena setiap barang yang kita punya akan dipertanggung jawabkan di mata tuhan yang maha esa.